Terbangunnya hubungan rumah tangga akan Harmonis ketika kedua belah pihak saling percaya serta menjaga komitmen agar hubungan berjalan baik. Perbedaan diselesaikan dan permasalahan dicarikan jalan keluar sehingga rumah tangga bisa rukun damai. Namun tidak demikian kejadian disebuah desa.
Ketika ekonomi buruk sang suami memutuskan bekerja ke Dubai untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sebagai bentuk tanggungjawab menafkahi anak dan istri. Pria ini hanya mengirim uang bulanan sambil berkomunikasi via telepon saja. Tujuannya tentu memastikan keluarga yang ada di Indonesia baik-baik saja. Suatu ketika ia pulang rindu istri serta anak.


Keluarga
Setelah 2 Minggu di kampung halaman istrinya mengatakan bahwa ia hamil. Tetapi bahagianya sebagai seorang ayah akan memiliki keturunan lagi. Namun siapa Sangka kebahagiaan itu berubah jadi petaka tatkala di USG istrinya hamil 4 Minggu. Seperti disambar petir hati sang suami sakit sekali. Sepulang dari rumah sakit suaminya marah besar kemudian melakukan interogasi pada sang istri. Awalnya istrinya masih saja berkelit tidak mau mengakui siapa ayah dari anak yang ia kandung sampai suatu malam pria asing datang dirumahnya malam hari dan dari sanalah kecurigaan itu terjawab.


Pelaku
Ternyata ayah bagi janin istrinya adalah tetangganya sendiri yang sudah beristri pula. Kejadian tersebut membuat Geger satu kampung tentunya. Ditinggal mencari nafkah malah main sama tetangganya sendiri. Sepandai-pandainya bangkai ditutupi pasti ketahuan juga begitulah istrilah kejadian ini sebab selama ini hampir tidak pernah tercium oleh para tetangga bahwa mereka selingkuh. Terbukanya kasus ini akhirnya kedua keluarga sama-sama hancur dan bercerai.
***
Sahabat Ucers, kejadian diatas sungguh memilukan serta menjadi pembelajaran. Ketika sudah memutuskan untuk komitmen apapun keadaannya diusahakan untuk setia pada pasangannya. Jangan karena alasan ditinggal pergi malah nyari selingkuhan. Betapa mengerikannya ketika anak-anak jadi korban atas tindakan orang tuanya. Anak-anak akan jadi korban baik secara spikis oleh lingkungan karena kadung malu sama tetangga.
Sumber:Bogor.tribunnews.com/2018/03/11